Number of 666

July 8, 2010

BLEACH FanFic II (Chapter 1)

Filed under: Anime, Bleach, Jepang — Tags: , , — apr @ 10:56 am


Akhirnya fic kedua Yupi nongol jg stelah bkrja keras melawan rasa malas ngetik…XD

Pairingnya masih Ichiruki, harap jangan pada bosen ya…R&R please

Disclaimer: Bleach punya Yupi *disiram oli sama Om Kubo*

-Graduation-

Rukia dan kawan-kawannya sedang berada di puncak dan menginap untuk satu malam, mengadakan acara kelulusan semua murid SMA Karakura. Acara inti, yaitu pembagian ijasah yang telah selesai dan acara saat ini adalah acara hiburan.

‘Perasaan apa ini? Dadaku terasa sesak.’

Begitulah yang sekarang tengah dirasakan oleh Rukia saat melihat Ichigo, sahabat terbaiknya sedang bermain gitar mengiringi seorang diva di sekolah, Orihime.

Momo yang merasakan sikap sahabatnya sedikit aneh menjadi khawatir. Karena tak biasanya Rukia hanya diam seratus ribu bahasa ketika melihat Ichigo manggung.

“Rukia, kau baik-baik saja? Kenapa dari tadi kau diam?” tanya Momo pada Rukia yang bengong dan mulutnya sedikit terbuka melihat Ichigo di panggung.

“Kau baru tau ya Momo? Dari dulu kan aku memang sudah aneh.” Rukia masih sempat-sempatnya ngebanyol walaupun hatinya sedang galau (lagunya Titi DJ donk?).

“Dasar Rukia. Kau memang tak pernah serius, selalu membuatku tertawa .” Momo langsung ketawa gaje.

“Memangnya wajahku mirip badut apa sampe bisa buat kamu ketawa?” Rukia langsung memasang tampang serius yang malah membuat tawa Momo semakin menjadi-jadi.

“Ssssttttt…..! Kalian berdua ini berisik banget sie! Mau pada di lakban apa mulutnya!” omel Tatsuki yang nongol dari belakang dengan wajah horornya.

Rukia dan Momo hanya sweatdrop melihat Tatsuki seperti itu. Rukia pun kembali mengalihkan pandangannya pada Ichigo dan Orihime yang berada di panggung. Tak lama kemudian nyanyianpun selesai, dan Ichigo langsung meluncur kembali ke bangkunya yang beada tepat di depan bangku Rukia.

“Oy Rukia. Bagaiman penampilanku tadi?” tanya Ichigo sambil nyengir mamerin deretan giginnya yang putih kinclong sampe bikin Rukia kesiloan.

“Jelek.” ujar Rukia ketus (padahal dalam hati teriak memuji abis-abisan penampilan Ichigo, sampe suara hatinya serek).

“Sudah kuduga.” Ichigo manyun sampe bibirnya maju 30cm.

“Oy Ichigo. Kapan kau merencanakan acara tadi? Padahal setahu ku hanya Orihime yang mau manggung.” tanya Rukia dengan wajah sedikit cemberut.

‘Oh May Ghost (?). Rukia imut banget…!’ teriak suara hati Ichigo, yang sudah tak tahan ingin menubit pipi Rukia.

“Baru tadi sore. Waktu lagi ngumpul sama Uryuu, Chad, Keigo, dkk aku di seret sama Orihime buat nemenin dia manggung soalnya dia malu sendirian. Makanya tadi aku mainnya gak masimal.”

Rukia hanya manggut-manggut, tapi dalam hatinya ia merasa begitu sesak. Sesaat perhatian Rukia teralih pada teriakan histeris teman-teman wanita. Rukia lalu melirik ke arah panggung dan menatap seseorang yang berada di atas panggung dengan tatapan kesedihan yang terpancar dari mata violetnya yang indah.

Ichigo yang sadar dengan sikap Rukia berkata dalam hati. ‘Kaien, aku tak akan pernah membiarkan kau menyakiti Rukia lagi.’

oOo

Rukia yang sudah siap dengan celana training, T-shirt dan jaket, serta sepatu olahraga. Dia melirik jam mungil yang berada di pergelngan tangannya, jarum jam telah menunjukan pukul 05.50.

“Momo….Tatsuki….cepatlah, nanti kita ditinggal sama anak-anak yang lain!” teriak Rukia nyaring dari depan pintu.

Tak lama kemudian pintu pun terbuka dan munculah perempuan berambut hijau dengan tampang kusutnya, yang menandakan bahwa ia batu saja bangun tidur.

“Rukia. Kalau mau teriak-teriak jangan disini, ganggu orang tidur tau. Teriak aja sana di Ragunan sekalian gelantungan di pohon, bareng sama saudara-saudaramu!” seru Neil dengan nada mengejek.

Rukia pun merasa tersinggung dengan ucapan Neil, “Kamu nyindir aku? Dasar medusa!”

“Apa kau bilang!” saat Neil hendak menjambak rambut Rukia, tiba-tiba Tatsuki muncul dan menahan tangan Neil.

“Kalian berdua berhentilah selalu berbuat seperti ini. Seperti anak kecil saja.” seru Tatsuki yang menatap pada Rukia dan Neil.

“Dia duluan yang mulai!” Rukia menunjuk kea rah Neil.

“Kau bilang apa cebol! Jelas-jelas kau dulua!” Neil tak mau kalah.

“Kubilang hentikan!” seru Tatsuki geram. “Sudahlah Rukia, ayo kita pergi!” tanpa banyak bicara, Tatsuki menyeret Rukia yang mendengus kesal. Sementara Hinamori yang sedari tadi hanya melihat adegan pertengkaran itu hanya berjalan mengikuti kedua sahabatnya ke halaman.

“Yah, kita di tinggal sama yang lain.” seru Momo yang melihat sudah tak ada lagi teman-teman yang di lapangan. Yang ada hanyalah bunyi jangkrik.

Krik…Krik…Krik…

“Gara-gara kalian sie!” gerutu Rukia.

“Ya sudahlah, kita bertiga juga bisa jalan sendiri kan.” seru Tatsuki yang mulai kesal dengan sikap Rukia yang menyebalkan.

“Aku setuju dengan Tatsuki.” seru Momo.

Kemudian mereka bertiga pun jogging bersama-sama. Tatsuki yang penasaran dengan sikap Rukia yang agak sentiment sejak semalam pun akhirnya tak tahan lagi dengan keingin tahuannya.

“Rukia, kau itu kenapa si? Dari semalam gak seperti biasanya.” tanya Tatsuki to the point.

“Aku lagi bingung, gundah, gelish, galau, dst…” kelebayan Rukia nongol.

” Bingung, gundah, gelisah kenapa?” tanya Momo yang penasaran.

“Huh…..” Rukia malah mendesah.

“Sebenarnya kauu itu kenapa si?” tanya Tatsuki dengan sedikit maksa.

“Sepertinya aku sudah jatuh cinta pada seseorang.” jawab Rukia datar.

“Haaaa…..!” seru Tatsuki dan Mooo bersamaan dengan bola mata yang hampir lepas dari rongganya karena terlalu kagetnya.

“Kau suka Renji ya?” tanya Tatsuki dengan semangat 45 yang menggebu-gebu.

“Renji..! Tang benar saja Tatsuki! Mana mau aku sama nanas kayak dia. Lagipula dia kan pacarmu.” sembur Rukia.

“Kalau begitu sama Aizen sensei ya?” sekarang malah Momo yang ikutan ngaco.

“Aku gak minat sama om-om kayak kamu!” Rukia kesal dengan ucapan teman temannya yang aneh.

“Hmmm…Kalau begitu sama Kaien ya?” tebak Tatsuki (lagi).

Rukia hanya terpaku setelah mendengar nama itu, Tatsuki yang menyadari ekspresi Rukia langsung merasa tak enak hati karena Rukia pernah menyukai dan dihianati oleh Kaien.

“Ya, aku memang masih menyukainya tapi aku tak mungkin bersamanya lagi karna ia telah melukai hati ku.” ucap Rukia jujur.

“Ichigo!” seru Momo tiba-tiba.

Ucapan Momo barusan berhasil membuat sebuah semburat merah di wajah Rukia.

“Jadi kau menyukai Ichigo!” seru Tatsuki setengah berteriak.

“Ssstt….jangan kenceng-kenceng ngomongnya!” betntak Rukia.

Momo hanya cekikikan melihat wajah Tatsuki yang masih kaget dan wajah Rukia yang memerah semerah tomat.

“Jadi kau benar-benar menyukai Ichigo?” tanya Tatsuki memastikan.

“Ya.” Rukia menunduk malu.

“Lalu apa yang akan kau lakukan?”

Rukia memandang sejenak Tatsuki dan Momo “Aku tak tau…”

-Tsudzuku-
penulis : Winna Kiyoe Yoshioka ユイ on Facebook

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.